PENGENALAN ALAT APLIKASI PESTISIDA
(Laporan Praktikum Pengendalian Hama Tumbuhan)
Oleh
Farida Lukmi
1514121052
Kelompok
11
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengendalianhamadanpenyakit yang
tepatsasaransemakinmemerlukanperhatianserius.
Beberapastrategiperludilakukanuntukmeningkatkanperlindungantanamandarihamadanpenyakit,
misalnyadengansosialisasi yang menyeluruhterkaithamadanpenyakit yang potensial
di daerahtertentu, penggunaanberbagaialatdanmesinpenyemprot yang tepat,
danpengenalanteknologitepatguna yang dipadukandengankearifanlokal yang ada.
Penggunaanberbagaialatdanmesinpengendalianhama yang
tepat, diawalidenganidentifikasihamadanpenyakit yang terjadi,
untukitulahpengetahuanterkaithamadanpenyakittanamanbesertacarapengendaliannyasangatdiperlukan.
Umumnyamasyarakatsudahmendapatbeberapapengetahuantentanghalitusecaraturuntemurun
di daerahnya. Setelahdiidentifikasihamadanpenyakitnya,
selanjutnyaadalahpemilihancarapengendalian, bahan, sertaalatdanmesinpertanian
yang cocok, tentunyadenganpenggunaan yang tepat agar tidakberdampakburukbagilingkunganmaupunmasyarakat.
Dalam
hal ini, pengendalian hama dan penyakit yang menyerang bagian luar tanaman
adalah menggunakan alat semprot atau sprayer.Alat ini dianggap ampuh
dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman karena larutan yang berisi racun berubah
menjadi butiran air atau droplets yang memungkinkan untuk langsung mengenai
sasaran walau di tempat yang sulit terjangkau.Alat semprot memiliki berbagai
macam jenis dan kegunaan. Oleh karenanya, dilakukan praktikum pengenalan alat
semprot ini agar mengetahui macam-macam alat semprot (sprayer), fungsi
masing-masing alat, serta bagian-bagian alat tersebut.
1.2 Tujuan
Percobaan
Adapun
tujuan percobaan dari praktikum kali ini adalah:
1.
Mengetahui macam-macam alat aplikasi pestisida.
2.
Mengetahui bagian dan mekanisme kerja alataplikasipestisida.
3. Mengetahui fungsi masing-masing alat aplikasi pestisida.
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 WaktudanTempatPelaksanaan
Praktikum
ini dilakukan pada hari Jumat, 19 April
2017 pukul 13.30 WIB di Laboratorium Hama Tumbuhan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
3.2 AlatdanBahan
Alat-alat yang digunakanpadapraktikuminiadalahalattulis (penadankertas).
Sedangkanbahan-bahan yang
digunakanpadapraktikuminiadalahalataplikasipestisidasepertisemiautomatic
sprayer, automatic sprayer, swing fog, mist blower, dansoil injector.
3.3 ProsedurKerja
Prosedurkerja yang dilakukanpadapraktikuminiadalahsebagaiberikut :
1. Menggambarsecaraskematismasing-masingalataplikasipestisidayaitu
semiautomatic sprayer, automatic sprayer, swing fog, mist blower, dan soil
injector sertamemberiketeranganmasing-masingbagiannya.
Mencermatibentuktangkimaupundasartangki, tipepompa, dan nozzle.
2. Menjelaskanmekanismekerja, kegunaan,
kelebihandankelemahanmasing-masingalataplikasipestisida.
IV.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Pengamatan
Adapun
hasil dari pengamatan praktikum kali ini adalah:
No.
|
Foto
|
Keterangan
|
1.
|
Semi automatic
|
Komponen :
·
Tutuptangki
·
Nosel
·
Laraspipa
·
Kran
·
Tuaspemompa
·
Selangpenghubunglaras
·
Tangkipenampungcairan
·
Sabukpenggendong
·
Pengaduklarutan
|
2.
|
Automatic
|
Komponen :
·
Tangki
·
Unit pompa
·
Sabuk/talipenggendong
·
Laraspipa
·
Katuppengendalialirancairan
·
Penyaluralirancairan
·
Selang
·
Pemutaratastangki
|
3.
|
Mist blower
|
Komponen :
·
Tangkilarutanracun
·
Air blower
·
Tangkibahanbakar
·
Mesinpenggerak
·
Stangpengontrol
·
Kepalapenghembus
·
Penutuptangki
·
Selangkaret
·
Pengaturtekanan
·
Sabukpenggendong
|
4.
|
Swing Fog
|
Komponen :
·
Tabungpengabut
·
Pipapendingindan resonator
·
Tabungbatubatterai
·
Nosel/Pengaturoutput
·
Tangkilarutanbahankimia
·
Tangkibahanbakar
·
Kutupudara
·
Karburator
·
Busi
·
Pompa
·
Pipatekananudara
·
Keranlarutanbahankimia
·
Pipalarutanbahankimia
·
Soketpipapengabut
·
Saringan
·
Penyaluralirancairan
|
5.
|
Soil injector
|
Komponen :
·
Pegangan
·
Tangki
·
Piparuncing/injector
|
3.2 Pembahasan
Dari
pengamatan yang sudah dilakukan didapatkan penjelasan sebagai berikut:
1.
Swing
fog sprayer
Swingfog adalah alat yang biasanya digunakan untuk
penyemprotan nyamuk penyebab demam berdarah.Pengasapan insektisida dengan mesin
swingfog dilaksanakan dengan cara menyemprotkan insektisida ke dalam bangunan
rumah atau lingkungan sekitar rumah diharapkan nyamuk yang berada dihalaman
maupun didalam rumah terpapar dengan isektisida dan dapat dibasmi. Prinsip
kerjanya yaitu merubah larutan yang bisa berupa insektisida maupun suspensi
lain yang diubah menjadi bentuk gas.
Kekurangan dari alat swingfog sprayer:
1.
Harganya mahal.
2.
Asapnya dapat mengganggu saluran
pernapasan.
3.
Bila dilakukan fogging terus menurun
nyamuk dapat kebal terhadap bahan kimia.
4.
Dapat mengakibatkan keracunan
terhadap makanan yang terkena asap
fogging.
5.
Efektif fogging hanya berlaku selama
2 hari.
Kelebihan
dari alat swingfogsprayer:
1.
Efektif untuk pebasmih
nyamuk Aedes aegypti.
2.
Dapat dipergunakan
untuk areal yang luas (Djojosumarto, 2000).
2.
Semi autometic sprayer
Fungsi
dari alat ini sama seperti sprayer pada umumnya, yaitu untuk mempermudah dalam
proses pengendalian hama. Prinsip kerja alat ini adalah memecah cairan menjadi
butiran partikel halus yang menyerupai kabut. Untuk memperoleh butiran halus,
biasanya dilakukan dengan menggunakan proses pembentukan partikel dengan
menggunakan tekanan (hydraulic
atomization), yakni tekanan dalam tabung khusus dipompa sehingga mempunyai
tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat
pengabut bersama dengan cairan. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir
melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akan pecah
menjadi partikel-partikel yang sangat halus.
Kekurangan
alat :
1.
Mudah rusak.
2.
Hasilnya tidak efektif dan efisien.
3.
Desain sprayer tidak menunjang aplikasi.
4.
Beban alat yang berat.
Kelebihan
alat:
1.
Volume tangki besar.
2.
Memiliki filter pada tangki sehingga dapat mengurangi kerusakan pada nozzle.
3.
Nozzle dapat diganti sesuai kebutuhan
(Djokosumarto, 2000).
3.
Automatic sprayer
Fungsi dari automatic sprayer ini sama dengan semi
aoutometic sprayer yaitu digunakan
untuk aplikasi pestisida berbentuk cair atau pestisida yang dilarutkan dalam
air.Prinsip kerjanya yaitu memecah
cairan menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut yakni menggunakan
proses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization). Tekanan disimpan dalam
tangki. Cairan bertekanan tinggi mengalir melalui celah yang sempit
dari alat pengabut dan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus.
Kekurangan
alat:
1.
Ukuran nozzle tidak sesuai dengan tujuan.
2.
sering terjadi kerusakan pada nozzle .
3.
Harga dan perawatannya lebih mahal
Kelebihan
alat:
1.
Menghemat energi manusia.
2.
Alatnya fleksibel.
3.
Besar kecilnya kekuatan semprot bisa disesuaikan (Mimin, 1992).
4.
Mist duster sprayer
Alat
ini digunakan untuk aplikasi pestisida padat atau serbuk. Pestisida dalam
bentuk debu terdiri dari bahan pembawa yang kering dan halus, yang mengandung
bahan aktif 1 -10 persen, ukuran partikelnya berkisar lebih kecil dari 75
mikron. Aplikasinya tanpa dicampur dengan bahan lain dan dimanfaatkan untuk
mengatasi pertanaman yang berdaun rimbun atau lebat, karena partikel debu dapat
masuk keseluruh bagian pohon.Mekanismekerja
alat ini yaitu pestisidadicampurdengan
air hinggaterbentuklarutan. Kemudianlarutanpestisidatersebutdimasukkandalamtabung.
Kemudiandisemprotkanketanaman. Pestisida yang keluarberupauapatauembun.
Sedangkan prinsip kerjanya seperti yang lain yaitu menggunakan tekanan sebesar
1 atm yang dihasilkan oleh mesin motorik yang selanjutnya droplets akan keluar setelah tekanan sudah mencapai 1 atm. Tekanan
ini hanya diambil pada satu kali pemompaan saja.
Kelebihan
alat:
1.
Kapasitas tangki lebih
banyak.
2.
Waktu yang digunakan
lebih singkat.
3.
Dapat menembus sasaran
pada tempat yang sulit dijangkau.
4.
Hemat tenaga kerja
Kekurangan
alat:
1. Harga
dan perawatan relatif mahal.
2. Hanya
efektif untuk tanaman dewasa.
3. Harus
selalu melakukan servis pada mesin ( Tarmana, 1976).
5.
Handsprayer
Fungsi
dari handsprayer adalah untuk pengaplikasian pestisida dalam
skala kecil. Prinsip serta cara kerja alat ini sama sepertisprayer yang lain,
namaunbedanya hanya alat ini berukuran kecil, sehinngga penggunaannya hanya
pada lokai terbatas saja.
Kelebihan
alat:
1.
Ukurannya yang kecil sehingga memudahkan untuk perawatan tanaman skala kecil
sepertidi halaman rumah.
2.
Harganya lebih murah.
Kekurangan
alat:
1.
Tidak efektif dan efisien untuk pertanian skala luas.
2.
Ukuran tangki cukup kecil (Junaidi, 2009).
IV.
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari pelaksanaanpraktikum kali ini adalah:
1.
Alat aplikasi pestisida terdiri atas handsprayer,
mist duster sprayer, swingfog sprayer,automatic sprayer, dan semi automatic sprayer.
2.
Bagian-bagian sprayer umumnya yaitu nozzle,
tangki, selang penghubung, pompa, piston, katup atau kran aliran larutan, serta
sabuk penggendong atau pegangan alat.
3.
Mekanisme kerja semua alat sprayer sama, yaitu dengan pemompaan untuk
menghasilkan tekanan udara sehingga dapat mendorong larutan pestisida keluar
melalui nozzle.
4.Fungsi
dari seluruh sprayer ini adalah sama, yaitu untuk mengubah larutan atau
suspensi menjadi butiran air atau droplets.
DAFTAR
PUSTAKA
Djojosumarto, P., 2000. Teknik
Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius
Yogyakarta
Mimin, S., 1992. Jasa Produksi dan Pelayanan Alat Mesin
Pertanian. Surya
Media. Bandung
Tarmana, D., 1976. Alat dan Mesin Pertanian untuk Proteksi
Tanaman Pangan. IPB Press. Bogor.
Junaidi, W.
2009. Menentukan Kalibrasi. Penebar
Swadaya. Jakarta
LAMPIRAN
DAFTAR
PUSTAKA
Junaidi. 2009. Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan. Gramedia. Jakarta.
Hadioetomo.1997. Dasar-dasar Proteksi Tanaman. Akademia Presindo.
Bandung.
Oka,I.N.1995.Pengendalian Hama Terpadu Dan Implementasinya Di Indonesia.Gajah
Mada University Press.Yogyakarta.
Pracaya.2008.Hama Dan Penyakit Tanaman.Penebar Swadaya.Jakarta.
Suharno. 2005. Pengendalian Hama dan Penyakit Tumbuhan. Universitas Gajah
Mada.
Yogyakarta.
Suheriyanto,Dwi.2008.Ekologi Serangga.UIN Malang
Press.Malang.
0 komentar:
Post a Comment