Pages

About Me

Total Pageviews

RSS

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
(Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian)





Oleh
Farida Lukmi
1514121052






https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMlwDU7bROcSWOlzaui2S3ujWqY3W9uCxwO24ozMsEHbUNDP7BSML89UdThQZWegt2N393eDJfaNZt94I5W8yHx1KmEfu1MEK7ogWRZ7x_SaSDIrfM4VCfe0HgDCcWKgqOdNIWoMClSJG-/s200/LOGO-Unila3.jpg






JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
I. PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang

Dalam melakukan praktikum atau percobaan di laboraturium, praktikan harus mengenal alat-alat yang akan digunakan pada saat praktikum di laboraturium. Alat merupakan salah satu pendukung pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium.Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya prakrikum atau percobaan pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan.Kebersihan alat-alat juga sangat menentukan keberhasilan kegiatan yang kita lakukan, baik untuk menghindari kontaminasi maupun untuk kejelasan dan ketetapan pengamatan.Dalam hal ini kebersihan dapat diartikan sebagai jernih, kering, serta bebas dari debu dan lemak.

Dalam praktikum mikrobiologi ini, banyak alat-alat yang digunakan di laboraturium seperti mikroskop majemuk, mikroskop stereo, rotamixer, mikropapet, cawan petri, rubber bulb, tabung reaksi, labu erlenmeyer, bunsen, mortal & pestle, beaker glass, gelas ukur, batang L, pinset, skapel, jarun Ent, jarum Ose, kaca preparat, spatula, magnetic stirrer, timbangan elektronik, dan lain-lain.

Dengan demikian, praktikan akan melakukan percobaan tentang pengenalan alat-alat agar dapat mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prinsip kerja setiap alat yang terdapat di laboratorium mikrobiologi.



1.2   Tujuan

Adapun tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.    Mengenal bernagai jenis peralatan standar dalam laboratorium.
2.    Mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja pada tiap-tiap alat.































II. METODOLOGI PERCOBAAN


2.1         Alat  dan Bahan

Adapun alat dan bahan pada praktikum ini antara lain mikroskop stereo, mikroskop majemuk, rotamixer, mikropipet, cawan petri, rubber bulb, tabung reaksi, labu erlenmeyer, bunsen, mortal & pestle, beaker glass, gelas ukur, batang L, pinset, skapel, jarum Ent, jarum Ose, spatula, magnetic stirrer, timbangan elektrik, inkubator, oven, pipet tetes, water destilator dan penampung airnnya, colony counter, orbital shaker, velko fotometer, autoklaf dan Laminar Air Flow.

2.2     Prosedur dan Kerja

Adapun prosedur dan kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut.:
a.         Mengamati dengan baik dan menggambar setiap alat yang disediakan di dalam laboratorium.
b.        Memberikan keterangan berupa rincian nama, bagian-bagian alat dan fungsinya.
c.         Memberikan penjelasan singkat tentang prinsip kerja beberapa alat yang diamati.


 III. HASIL DAN PEMBAHASAN


A.      Hasil Pengamatan
No
Gambar
Foto
Keterangan
1.
Mikroskop Majemuk
mikroskop majemuk.jpg
U Mikroskop Majemuk berfungsi untuk mengamati  jasad renik.
2.
Mikroskop Stereo
mikroskop stereo.jpg
Mikroskop stereo (Zoom Stereo Microscope) memiliki fungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. Di Laboratorium Mikrobiologi, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan jamur.
3.
Rotamixer
rotamixer.JPG
Rotamixer berfungsi untuk menghomogenkan larutan atau medium  khusus pada tabung reaksi.






4.
Mikropipet



mikropipet.jpg
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1μl sampai 20 μl atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 μl dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.
5.
Cawan Petri
cawan petri.jpg
Cawan petri berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel.

6.
Rubber bulb
rubber bulb.png
Pipet Filler atau Rubber Bulb adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur.
7.
Tabung Reaksi
tabung reaksi.jpg
Tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium nutrisi cair atau padat, untuk alat pengenceran dan untuk pengujian mikrobiologis lainnya.
8.
Labu Erlenmeyer
erlenmeyer.jpg
Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung aquades, kultivasi mikroba dalam kultur cair dan sebagainya.

9.
Bunsen
bunsen.jpg
Alat ini berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar Bunsen  juga mempunyai fungsi lain, yakni mengamankan praktikan pada saat melakukan penanaman medium. 



10.
Mortal & Pestle
mortal dan alu.jpg
Mortal dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan, seperti daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih lanjut.




11.
Beaker Glass
beaker glass.jpg
Beaker glass berfungsi untuk mengaduk, mencampur, memanaskan cairan serta untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan gelas arloji sebagai penutup.

12.
Gelas Ukur
gelas-ukur.jpg
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya.Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan tersebut.
13.
Batang L
drigalski.jpg

Batang L (L Rod) bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata.Alat ini juga disebut spreader.
14.
Pinset
pinset.jpg
Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik.

15.
Skapel
skalpel.jpg
Skapel merupakan alat yang berfungsi untuk mengiris bahan isolasi protoplas karena membutuhkan irisan yang sangat tipis.

16.
Jarum Ent
jarum ent.jpg
Jarum Ent berfungsi untuk memindahkan biakanuntuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum Ent biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas.


17.
Jarum Ose


jarum ose.jpg
Jarum Ose berfungsi untuk menginokulasi kultur mikrobia khususnya mikrobia aerob dengan metode streak juga untuk mengambil dan menggores MO yang terdiri dari ose lurus untuk menanam MO dan ose bulat untuk menggores MO yang biasanya berbentuk zig-zag.
18.
Spatula
spatula.JPG
Adapun fungsi dari spatula adalah untuk memindahkan bahan berupa padatan ataupun membantu memindahkan padatan pada proses penimbangan.

19.
Magnetic Stirrer
magnetic stirrer.jpg
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi.
20.
Timbangan Elektrik
timbangan elektrik.jpg
Timbangan elektrik memiliki fungsi sebagai penimbang untuk bahan kimia.
21.
Oven

oven.jpg
Oven berfungsi untuk sterilisasi alat-alat yang tahan terhadap panas tinggi, dan dalam keadaan kering.
22.
Autoklaf


autoclaf.jpg
Fungsi dari autoklaf adalah untuk sterilisasi media maupun alat-alat seperti pipet, scalpel, pinset, cawan petri, boto dalam keadaan basah mutlak dibutuhkan autoclave.
23.
Laminar Air Flow
lamina airblow.jpg
Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan.
24.
Pipet Tetes
pipet tetes.jpg
Pipet tetes berfungsi untuk memindahkan cairan dari wadah satu ke wadah yang lain tetes demi tetes.
25.
Colony Counter
colony counter.jpg
Colony counter berfungsi untuk menghitung jumlah koloni suatu mikroorganisme.
26.
Inkubator
incubator.jpg
Inkubator berfungsi untuk mensterilkan atau melindungi suatu mikroorganisme dari lingkungan sekitar.
27.
Orbital Shaker
orbital shaker.jpg
Untuk menghomogenkan suatu bahan atau larutan.
28.
Velko fotometer
velko fotometer.jpg
Velko fotometer berfungsi untuk melihat kekeruhan suatu zat menggunakan cahaya.
29.
Penampung air
water destilator 1.jpg
Penampung air ini berfungsi untuk menampung air dari hasil destilasi atau penyaringan.
30.
Water Destilator
water destilator 2.JPG
Sebagai penyulingan air/ pemurnian air.
 B.       Pembahasan

Pada praktikum tentang pengenalan alat-alat yang ada di laboraturium mikrobiologi agar praktikan dapat mengetahahui nama alat-alat, bagian-bagiannya maupun prinsip kerjanya.  Alat-alatnya pun terbuat dari bahan yang berbeda-beda, seperti ada yang berupa elektronik (contohnya: mikroskop cahaya maupun stereo dan sebagainya), ada yang terbuat dari gelas dan keramik (contohnya: cawan petri dan mortal & pestle dan sebagainya) serta ada juga yang terbuat dari non gelas (contohnya: pinset, jarum ose dan sebagainya). Praktikan juga dapat mengetahui fungsi yang berbeda-beda pada setiap alat-alat yang telah diamati pada praktikum. Alat-alat yang dipelajari dalam praktikum ini antara lain mikroskop majemuk, mikroskop stereo, rotamixer, mikropipet, cawan petri, rubber bulb, tabung reaksi, labu erlenmeyer, bunsen, mortal & pestle, beaker glass, gelas ukur, batang L, pinset, skapel, jarum ent, jarum ose, kaca preparat, spatula, magnetic stirrer, timbangan elektrik, hyaimocytometr, oven, autoklaf dan laminar airflow, pipet tetes, colony counter,  inkubator, orbital shaker, velko fotometer, penampungan air, dan water destilator.

Setiap alat laboratorium pasti memiliki prinsip kerjanya masing-masing. Berikut ini adalah prinsip kerja masing-masing alatnya:
Prinsia kerja mikroskop stereo adalah meletakkan spesimen / preparat di stage plate, jepit jika perlu. Atur perbesaran pada perbesaran terkecil dengan memutar Zoom Control Knob kemudian dicari fokusnya dengan memutar Focusing Kno.Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar Zoom Control Knob keperbesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya.

Prinsip kerja mikroskop majemuk adalah  menempatkan spesimen pada meja benda kemudian dijepit dan cari bagian dari objek glas yang terdapat preparat ulas. Memfokuskan lalu putar Revolving nosepiece setelah fokus perbesaran 4 x 10 didapatkan, maka putar lensa objektifnya kemudian putar sekrup halus (untuk mendapatkan fokusnya. Lakukan hal yang sama jika menggunakan perbesaran yang lebih tinggi. Diperbesar dan terbalik. Lensa mata digunakan sebagai kaca pembesar sederhana untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh obyektifnya. Posisi lensa mata ditentukan sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektifnya jatuh di titik fokus pertama dari lensa mata.

Prinsip kerja rotamixer yaitu dengan meletakkan tabung reaksi di atas wadah penyimpanan (labu erlenmeyer atau beaker glass) lalu dihomogenkan dengan cara memutar knop ke pilihan on dan kemudian magnet yang berada di dalam alat  gelas akan menghomogenkan zat yang terdapat di dalam penyimpanan.

Prinsip kerja mikropipet adalah dengan masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet dan tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop.Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka          cairan akan masuk ke tip lalu pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan dan tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal    mungkin.
 Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya  berfungsi mendorong tip keluar.

Prinsip kerja cawan petri adalah medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.

Prinsip kerja rubber bulb yaitu karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.

Prinsip kerja tabung reaksi yaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-kali menghadap pada diri kita atau orang lain. Tabung reaksi yang disterilkan didalam autoklaf harus ditutup dengan kapas dan aluminium foil.

Prinsip kerja lsbu erlenmeyer yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung atau dengan menggunakan corong dengan cara hati-hati.

Prinsip kerja bunsen yaitu dengan membakar bagian atas atau sumbu dari bunsen.

Prinsip kerja mortal dan alu yaitu dengan memasukkan yang ingin ditumbuk kedalam mortal lalu tumbuklah dengan pestle.

Prinsip kerja beaker glass yaitu dengan menuangkan akuades maupun larutan ataupun zat kimia secara langsung.

Prinsip kerja gelas ukur yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara dengan berhati-hati.

Prinsip kerja batang L atau drigalski yaitu dengan cara mengaduk larutan atau zat kimia secara langsung.

Prinsip kerja pinset yaitu dengan menjepitkan bendanya, misalkan bendanya cakram antibotik.

Prinsip kerja skapel yaitu pisaunya dapat dipasang menurut ukuran yang dikehendaki. Tangkainya dapat disterilkan dengan autoklaf sedangkan mata pisaunya hanya sekali pakai.

Prinsip kerja jarum ent yaitu sebelum alat ini digunakan, terlebih dahulu disterilkan dengan memanaskan ujungnya sampai berpijar, kemudian membiarkan ujung ent dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya bakteri.

Prinsip kerja jarum ose  yaitu sebelum alat ini digunakan, terlebih dahulu disterilkan dengan memanaskan ujungnya sampai berpijar, kemudian membiarkan ujung ose dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya bakteri.

Prinsip kerja spatula yaitu dengan mengadukkan pada larutan secara langsung.

Prinsip kerja magnetic stirrer yaitu menggunakan medan magnet berputar menyebabkan batang pengaduk terrendam dalam cairan berputar sangat cepat, sehingga aduk.   Reaksi yang kimia terjadi dalam pembuluh kaca bar pengaduk magnet bekerja dengan baik dalam pembuluh kaca. Di sisi lain, keterbatasan ukuran bar berarti bahwa pengaduk magnet hanya dapat digunakan untuk percobaan yang relatif kecil (di bawah 4 liter). 

Prinsip kerja timbangan elektrik yaitu dengan menghubungkan kabel dengan listrik kemudian letakkan bahan sehingga akan tertera secara langsung pada layar berat bahan tersebut.

Prinsip kerja oven yaitu terlebih dahulu memeriksa tegangan yang diperlukan untuk beroperasinya oven, biasanya 110 atau 220 volt. Kemudian menekan saklar power indikator lampu menyala, setelah itu mengatur suhu dalam ruangan yang diinginkan dengan cara memutar pengatur suhu, begitu pula dengan waktunya.
Prinsip kerja autoklaf yaitu dengan memasukkan medium yang ingin disterilkan, selanjutnya penutup otoklaf dipasang dan sekrup dikencangkan. Keran pengatur tempat keluar uap air dibiarkan tetap terbuka hingga semua udara terdesak keluar. Apabila sterilisasi telah selesai autoklaf dibiarkan tekanan turun hingga nol. Kran uap air dibuka secara perlahan. Jangan membuka kran uap untuk mempercepat turunnya tekanan, tunggu sampai tekanan menunjukkan angka nol.

Prinsip kerja laminar air flow yaitu dengan cara hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai bekerja. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah. Nyalakan lampu neon dan blower.  Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload) karena memperbesar resiko kontaminan. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja.  Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari laminar air flow.

Prinsip kerja pipet tetes yaitu dengan mencapi karet pada pangkal pipet kemudian melepaskannya dalam cairan lalu menambahkan cairan tetes demi tetes hingga volume tepat.

Prinsip kerja dari inkubator yaitu mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.

Cara kerja colony counter ini adalah dengan perbesaran menggunakan lup atau dengan menandai beberapa koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan bolpoint yang terdapat pada coloni counter dan juga menggunakan tombol cekJumlah yang tertera pada display menunjukkan jumlah koloni yang telah di hitung. Jika penggunaan memerlukan waktu yang lama, colony counter harus sering di matikan.

         Prinsip kerja dari alat fotometer ialah sejumlah tertentu larutan logam disemprotkan ke dalam nyala. Pelarut kemudian akan menguap meninggalkan serbuk garam halus yang kemudian diatomkan. Intensitas emisi radiasi yang dipancarkan oleh unsur itu mempunyai hubungan dengan konsentrasi dari unsur tersebut. Atom - atom akan mengalami eksitasi bila mernyerap energi. Energi tersebut akan dipancarkan ketika atom tereksitasi dan kemudian kembali ke keadaan dasar sehingga detektor dapat mendeteksi energi yang terpancar tersebut.

Water destilator merupakan alat yang dipergunakan untuk membuat aquadest dengan prinsip penyulingan yang dilakukan dengan melewatkan air kran melalui selang aliran  destilator untuk menjalani proses. Namun karena proses ini menghasilkan endapan yang kotor, sehingga memerlukan adanya pembersihan yang rutin. Hasil destilasi (aquadest) selanjutnya akan ditampung pada penyimpanan air.

Prinsip kerja orbital shaker hampir sama dengan magnetic stirrer. Bedanya hanya jika pada magnetic stirrer menggunakan magnet untuk menghomogenkan larutan sedang pada orbital shaker menggunakan goyangan memutar (orbital) yang kecepatan putarannya sudah terkebih dulu diatur.













IV. KESIMPULAN


Kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan kali ini adalah:
1.      Alat-alat laboratorium ada yang terbuat dari gelas dan non gelas.
2.      Sebagian alat sudah menggunakan listrik untuk menjalankan alatnya.
3.      Antara alat satu dengan yang lain memiliki kemiripan fungsi yang hanya berbeda cara kerjanya saja.
4.      Adanya alat-alat laboratorium adalah untuk menunjang keberhasilan dalam percobaan.
5.      Manfaat dari mengenal alat-alat laboratorium mikrobiologi adalah untuk meminimalisir adanya kerusakan atau kelalaian pada saat melakukan percobaan.


















DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1.2011.Nama, Fungsi, dan Cara Kerja Alat-Alat                                         Laboratorium Mikrobiologi. https://amydahlia.wordpress.com/. Diakses pada       tanggal 29 Maret 2016 pukul 19.05 WIB.


Anonim 2. 2013. Pengenalan Alat . http://apapunyangterjadiharusnaik.        blogspot.co.id/. Diakses pada tanggal 29 Maret 2016 pukul 19.33 WIB.


Hadiutomo. 1990. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga.

M. Natsir Djide. 2006 .Mikrobiologi Farmasi Dasa r. Universitas Hasanuddin :                             Makassar





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS